Dan beberapa minggu ini kepengen pegang-pegang gunting dan kertas lagi. Dan setelah check baby check, kok banyak yang hilang ya alat pendukung per-craftingan punya saya dulu. Sampe penggaris bunder-bunder itu juga gak ada. Cuma tersisa gunting, penggaris biasa, beberapa craft punch dan kertas warna.
Namanya juga wanita, tahu gitu langsung deh googling toko yang jual paper tool and kit. Seperti biasa, di Indo susah nyari yang bagus, dan yang bagus-bagus semua milik impor. Ah tapi gak juga, made in china juga oke-oke. Jadi lah saya beli-beli quilling strips, quilling needle (yang lama sudah tak berbentuk), dan beberapa craft punch yang kalau barang lama ketemu, jadinya punya dobel dan ini gak baik. Dan seingat saya dulu large puch gak semahal sekarang deh (mendelik lihat harganya yang udah ratusan ribu..booo...)
Quilling strip sebenarnya gak perlu beli, saya biasanya bikin sendiri dari kertas warna (seringnya A4 80gr), tapi karena gak bisa motong yang ukuran 3mm (kebanyakan bikin sendiri yang 5mm), jadi beli satu yang 3mm. Dan kalo dipikir-pikir, beli jelas lebih mahal. IDR 10-15k cuma dapet sekian lembar.
Dan beberapa lembar kertas emboss juga dibeli. Saya pengagum berat kertas emboss tapi sayangnya belum punya alat sendiri. Hmm mungkin sedikit niat nabung bisa ya hahah. Sementara puas dengan kertas emboss beli jadi toh harganya gak mahal.
AKAN TETAPI..... Masalah terbesarnya adalah, berkreasi terhadapnya itu (yang paling penting). Dan ada satu project yang lagi kepikiran. Pengennya bulan depan udah jadi. Btw, saya ublek-ublek simpenan poto lama tepatnya pas pertama kali belajar quilling. Kalo dilihat sekarang ngakak, soalnya kaku banget itu. Not bad lah tapi ya *maksa*
Kartu ini merupakan DIY quick project sekalian nyoba kartu emboss. Dipersembahkan untuk teman di genk Crownstick for their whatever Monday activities. 10 menit gulung-gulung kertas, voila!
0 comments:
Post a Comment