
Ini bukan pertama kali aku post tentang buku yang sedang kubaca ya. But it's been forever since I shared about my fave books (maybe a long time ago , in my previous blog :)).
This book did a great job to impress me, it took only two consecutive days to finish book one. Bukunya AMAZING AMAZING. Kalau perlu se-lebay Tukul bilangnya, EMEZENGG EMEZENGG.
Fantasi petualangan yang seru. Menegangkan. Manis. Ng-greret. Fantastic, baby! :p Dan yang paling penting, gampang dibaca.
Sudah lama sejak aku baca novel agak tebel dengan waktu yang bisa dibilang kilat. Terakhir ya 7 seri Harry Potter dan seri Supernova. Tapi ada beberapa karya Sidney Sheldon juga berhasil bikin aku begadang sih. Well, seri pertama aku selesaikan dalam waktu 2 hari.
Bisa dibilang aku mepet tahu novel trilogi ini, baru beberapa bulan lalu. Dari twit-twit om @htanzil yang langsung bikin aku penasaran. Dan waktu itu juga dapet info kalau movie nya juga akan rilis sebentar lagi (sudah ya, tggl 23 Maret kemaren). Aku beli buku satu udah 2 bulan lalu. Entah males atau sibuk atau apa aku gak tau, buku itu sempat mengalami penundaan :p
Buku yg bagus bagiku sih gampang nandainnya. Kalo aku bisa baca berbaring tanpa ngerasa ngantuk dalam waktu setengah jam = bagus dan layak untuk langsung ditamatin. Nah ini yg berlaku di Hunger Games. Mungkin yang baca ini pada tahu review buku maupun filmnya.
Yang aku suka di buku satu, semuanya. Dari cara Suzane Collins mendiksikan sesuatu dari sudut pandang orang pertama, perasaan-perasaan Katniss pada semua tokoh di sekitarnya. Imaginasi yang bagiku juga gak kalah dengan J.K Rowling at JRR Tolkien. Dan yang jelas, tiap adegan, apapun itu, kita gak akan pernah dikasi waktu untuk melamunkan seperti apa gambaran yg disampaikan, tapi langsung terwujud gitu aja imajinasi itu. Seperti apa Amerika di masa depan, seperti apa perbedaan antara Capitol dan 12 distrik yang seperti bumi dan langit. Capitol yang truly futuristic, dan kedua belas distrik lain seakan seperti Amerika 100 tahun lalu. Dan seolah highlightnya dari cerita ini gak melulu di pertarungan antar 24 peserta yang harus saling bunuh dan cuma satu orang yang akan keluar sebagai pemenang juga g, perasaan tokoh utama dengan kedua tokoh pria juga gak kalah menarik. Hubungan manis Katniss dan Peeta yang bikin mesem-mesem. Gak ada satupun penggemar buku ini yang tidak suka Peeta. Katnis masih galau tentang Peeta? I volunteer, I volunteer as tribute. Wkkwkwk.
Jadi, yang dulu-dulu banyak tanya ke aku, bagus apa nggak Hunger Games? Jawabnya : kalo tiga-tiganya gak sekalian dibeli, tar pasti mati penasaran (walo aku baru beli yg buku 2 dan 3 semingguan lalu karena memanfaatkan diskon ultah Gramed sebaik-baiknya). Dan aku hampir nyelesain buku2, kurang 50+ halaman lagi.

HAPPY HUNGER GAMES, MAY THE ODDS BE EVER IN YOUR FAVOR... :)
0 comments:
Post a Comment