Friday, April 13, 2012

[Movie Review] Hunger Games


HAPPY HUNGER GAMES, MAY THE ODDS BE EVER IN YOUR FAVOR.

Aku nggak kemarin itu aja nonton sendirian. Sebelumnya udah beberapa kali. Alasannya gak ada yang bisa diajak. Ajak temen, mereka sibuk susah nemu waktu untuk ketemu bareng. Ngajak suami, dia juga selalu ada kerjaan atau mungkin ada janji dengan temennya. Dan sebisa mungkin aku nyari waktu yang nggak sampe bentrok sama waktu mainku dengan Ava. Padahal dulu masih skulah, aku selalu mengasihani temenku yang nonton sendirian *slurp* haha.

Saat film Hunger Games awal-awal dateng ke Malang, aku
belum selesai baca bukunya. Bukannya meniatkan, tapi udah kebiasaan kalau belum selesai baca bukunya, aku 'nanti dulu' buat nonton filmnya. Kalau sampe filmnya udah ga beredar aku belum selesai juga, ya nasib, paling aku donlot ajah filmnya :) Karena dari jaman dahulu, dimana-mana film adaptasi buku, selalu lebih seru bukunya. Mutlak itu sih :). Dan pasti feelnya beda nonton film yang belum dibaca bukunya dengan nonton film yang bukunya sudah dibaca (buktinya saudaraku yang kuracuni untuk nonton -yg belum baca bukunya- dia suka tapi lempeng2 aja, gak ada jingkrak2an seperti diriku, padahal kalau genre petualangan fantasi gini biasanya kita satu pemahaman).


Back to the movie. Maybe I share some spoiler here. Jika kalian pengen dan belum, jangan baca ini dulu ya :)

Yang paling bikin excited emak ini adalah (aku ga ada maksud membanding2kan jelek dan gak jeleknya ya, karena film itu jawaban dan penyempurnaan dari imajinasiku terhadap buku super bagus ) :

  • Kostum Katniss dan Peeta waktu parade pemenang di Capitol. Sesuai dengan imajinasiku, kecuali rambutnya. But the one in the movie was fantastic. Pupil mataku sudah pasti melebar, cengir-cengir cukup ga jelas (mengingat aku nonton sendirian ya).

  • Cornucopia. Di bayangin sampe gimanapun aku susah gambarin di kepalaku. Sesuatu seperti terompet besar bla bla... di filmnya lumayan sih, tetep gak seperti bayangan absurd di kepalaku (setidaknya aku ga susah-susah lagi bayanginnya).

  • Katniss yang cool dan jijik dengan Capitol. Itu lakon ceweknya udah bagus meraninnya. Aku suka tatapannya yang dingin.

  • Karakter Rue. Banyak yg mempermasalahkan karakter Rue yg dimainkan oleh anak cewek berkulit coklat, aku gak masalah (hello!! ini 2012, Rasis? tenggelam sana..). Aku mewek bombay waktu baca. Dan mengucurkan cukup banyak air mata waktu liat filmnya. Cuma sebisa mungkin aku tahan isakan yang pasti bakal terlihat konyol. Thank God, emak ini nonton sendirian *malu* dan salam tiga jari itu bener-bener bikin terharu :'(

  • Hubungan sejoli Katniss dan Peeta. Peeta yang polos namun tulus dan jelas baik hati, Katnis yang beda 180 derajat. Di buku aku seneng ngikutin perkembangan hubungan mereka, apalagi dari sudut pandang Katnis perubahan itu dinamis dan bikin aku syukaaaa. Kendati di film menurutku kurang. Gak tau ini cuma perasaanku atau mata Katniss kurang menunjukkan itu. But it's fine :) I love Peeta, though I don't hate the gorgeous Gale :p


Over all, emak puas. Kalau ada yang ngajak nonton lagi (apalagi gratis)? I VOLUNTEER, I VOLUNTEER AS TRIBUTE!! haha. Atau temen yang bisa diajak ngobrol tentang trilogi ini. Ah pasti seneng banget.

0 comments:

Post a Comment